Langsung ke konten utama

Coding di Mata Anak SMP Labschool Jakarta



            Oke,oke saya mengerti. Mengapa judul kali ini sama dengan judul blog-blog yang lainnya? Aapkah ini semacam konspirasi plagiarisme? Tidak, tidak, judul ini hanya diminta oleh guru kami. Oke, balik ke materi kali ini. ‘Coding’, sepertinya bukan topik yang biasa saya bahas kan? Lagipula, saya tidak terlihat seperti orang yang akan menulis artikel seperti ini. Sejujurnya, saya memiliki pengalaman di bidang pemrograman, hanya saja mungkin belum pemrograman yang sebenarnya. Ya memang, aplikasi permograman seperti LEGO EV3 dan Fischertechnik RoboPro belum selevel dengan javascript.
            Mendengar kata ‘coding’, apa yang muncul di pikiran kalian? Apakah itu berbaris-baris tulisan yang tak jelas, atau seorang hacker stereotipe yang sedang meretas sistem FBI? Intinya, ada banyak hal yang bisa kita dapat dari dunia coding. Secara konsep, coding adaalh proses kita merancang dan membuat seperangkat perintah dan kondisi-kondisi tertentu untuk dilaksanakan oleh sebuah komputer. Saya tidak akan terlalu detail dengan bagian ‘bagaimana’ dari coding, karena itu akan memakan lebih dari sepuluh halaman A4 Microsoft Word.
            Tidak, yang akan saya bahasa adalah manfaaat dari kita memahami dunia coding. Pertama-tama masalah zaman. Sekarang kita hidup di era digital, dimana kehidupan kita dipenuhi oleh gawai-gawai dan perangkat-perangkat teknologi yang penuh dengan ratusan baris kode. Maka, tentu saja hal ini membuka berbagai bidang pekerjaan yang bisa kita tekuni dengan cara memahami dunia coding. Dengar saja perkataan Jack Ma, orang yang menyiksa Elon Musk saat debat mereka di Shanghai. Menurutnya, enam puluh persen pekerjaan yang tersedia di masa depan adalah pekerjaan yang saat ini tidak ada. Tidak hanya itu, memahami coding berarti berpikir seperti seorang coder. Seorang coder dituntut oleh bidang pekerjaaanya untuk memiliki kecepatan berpikir, logika, dan banyak lagi.
            Kalian pasti tahu tentang Ted-Ed, kan? Nah, mereka memiliki serial web yang menjelaskan kepada kita bagaimana caranya berpikir seperti seorang coder. Serial ini bisa anda tonton gratis di YouTube(Atau seharga Rp49.000,00 jika anda membeli YouTube Premium). Nah itulah, pembahasan sok ahli saya tentang coding. Memang, awalnya terlihat sangat rumit, tetapi setelah tahu dasar-dasarnya akan menjadi lebih mudah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Libur Akhir Tahun

Libur Akhir Tahun 20-21 Desember 2017, Saya dan keluarga saya berpergian ke Surabaya . Kami kesana untuk menghadiri pernikahan keluargaku di Bromo. Kami juga kesana karena mobil kami akan dijual kepada pamanku di Surabaya. Kita mulai berangkat setelah Shalat Isya. Kami kesana dengan mobil setelah meresmikan mutasi mobil ke Surabaya. Saya, Bunda, dan Ayah saya ke Surabaya disupiri oleh paman saya, Mas Dar. Ambil rapor SMP Labschool dilaksanakan pada tanggal 22 Desember maka kami tidak sempat mengambil rapor karena sudah di Surabaya. Sebelum pergi, Ibu saya sudah meminta ijin untuk mengambil rapor setelah liburan. Perjalanan kami dari Jakarta ke Surabaya memakan waktu 1 hari. Saya dan ayah saya juga sempat Shalat Ashar di Masjid Agung Demak. 22-28 Desember 2017,           Sebagai tempat menginap, Ayah saya menyewa apartemen Tamansari Papilio untuk perjalanan-perjalanan kita ke Surabaya. Kami sampai di Papilio pada malam hari. Setelah perjalanan kami ke Surabaya yang sebelumnya

Liburan Sekolah 2018

Liburan Sekolah 2018(37) Oleh: Slenggoro Lantip SSA Kelas 8C              2 Juni 2018. Saya sudah naik ke kelas delapan setelah ujian yang panjang. Saya dan ibu saya berencana pergi ke Pontianak bersama sepupu saya, Faras. Kami berangkat pukul 07.00 ke Bandara Soekarno-Hatta. Kami diantar oleh supir ayah saya. Kami tiba di bandara pukul 08.00. Kami langsung check-in di Terminal 3 dan berangkat ke ruang tunggu. Pesawat kita parkir di Gate 21 jadi kami harus jalan ke ujung bandara untuk sampai ke sana. Pesawat kami adalah Garuda Indonesia dari Soetta ke Supadio. Kami mulai push-back pukul 10.30 tapi karena kepadatan pesawat, kami mengantri ke runway selama 45 menit. Sayangnya, pesawat yang kami naiki tidak memiliki Infotainment personal. Jadi saya sempat tidur di sana, sekitar 1 jam kemudian kami mendarat di Bandara Supadio Pontianak.             Kami dijemput oleh nenek saya dan langsung ke rumah tante saya untuk salam-salam dahulu. Lalu saya, ibu saya, sepupu saya, dan n