Langsung ke konten utama

Pengalaman Tryout UN


           
Dengan semakin mendekatya Ujian Nasional, sekolah saya tentu melaksanakan TO sebagai persiapan UN. Soal-soal TO didesain untuk melatih kemampuan dan kebiasaaan murid untuk menjawab soal-soal Ujian Nasional, terutama soal-soal HOTS. Soal HOTS atau soal High-Order Thinking Skills dibuat khusus untuk melatih kecakapan murid dalam berpikir kritis. Tetapi, apa yang terjadi jika soal TO yang diberikan oleh pemerintah ternyata salah?
            Akhir Januari lalu bertepatan dengan Uji Coba Ujian Nasional 1, atau bagi sekolah saya Tryout Dua. Selama empat hari siswa-siswi di sekolah saya mengerjakan soal-soal mata pelajaran di laptop mereka masing-masing. Untuk UCUN kali ini, soal dibuat oleh pemerintah. Salah satu soal tersebut adalah soal untuk mata pelajaran Bahasa Inggris Kode A. Soal itulah yang menjadi sumber masalah ini.
            Di SMP Labschool Jakarta, soal tersebut mendapat rata-rata nilai 71. Padahal, teman-teman di sekolah saya sangatlah mahir dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Dikarenakan rerata tersebut, maka soal ini pun dibahas di kelas bersama dengan kunci jawabannya. Di sanalah ditemukan bahwa terdapat dua soal yang jawabannya salah, ditambah dengan beberapa soal yang proses menjawabnya terlalu dipaksakan, sehingga ada dua jawaban yang benar. Hal ini tentu mengemukakan suatu masalah dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pembuat soal yang dipekerjakan pemerintah seperti tidak kompeten. Jika ini memang benar, maka kecakapan sistem pemerintah harus dipertanyakan.
            Selain itu, Tryout sebenarnya tidak ada masalah. Tryout ketiga berjalan dengan lancar. Memang, soal kali itu dibuat sendiri oleh sekolah. Tetapi soal TO ketiga Bahasa Inggris masih dipenuhi oleh kesalahan-kesalahan grammar.
            Loncat ke 3 Maret 2019, Sekolah kami sedang mengadakan Tryout UN yang kelima. TO kali ini merupakan TO yang terakhir sebelum Ujian Nasional. Sebenarnya minggu itu penuh dengan ujian. Hari Senin, kami harus mengikuti Simulasi UNBK yang dilaksasnakan oleh pemerintah. Tidak hanya itu, kami masih harus PTS hari terakhir karena seminggu sebelumnya sekolah sempat banjir sehingga PTS kali ini pun terpotong. Hari Selasa, kami juga mengikuti lanjutan Simulasi UNBK dan mengisi angket. Barulah kami mengikuti TO kelima.
Mata pelajaran hari itu adalah Matematika dan dilanjuti oleh Bahasa Indonesia. Bagi saya, menjawab soalnya tidak terlalu sulit. Seperti biasa, matematika dipenuhi dengan hitungan-hitungan yang sebenarnya simpel tetapi banyak. Mata pelajaran Bahasa Indonesia sekali lagi memint para siswa untuk menggunakan logika mereka. Banyak sekali jawaban yang hampir benar. Saran saya adalah untuk kerjakan semua soal dahulu, lalu istirahat sebentar, barulah baca lagi soal yang meragukan.
Esoknya adalah mata pelajaran IPA dan Bahasa Inggris. Soal IPA kali ini mengemukakan beberapa bentuk soal yang belum pernah saya lihat sebelumnya, jadi sedikti memerlukan logika dan analisis. Nah, soal Bahasa Inggris malah menjadi yang paling rumit. Memang dari dasarnya soal bahasa memerlukan ketelitian yang tinggi, tetapi hal tersebut semakin dipersulit oleh grammar  soal yang amburadul. Terdapat beberapa kesalahan penulisan soal yang membuat proses menjawab semakin membingungkan. Bahkan, di PTS saja terdapat jawaban yang tidak benar. Padahal, soal PTS ditulis oleh sekolah.
Maksud  saya adalah, masih banyak masalah dan tantangan yang belum terselesaikan dalam soal-saol ujian sekolah. Tetapi, siswa juga harus bersiap-siap menghadapai masalah dan tantangan tersebut. Saya berharap Ujian Nasional kali ini berjalan dengan lancar sebagai UN yang terakhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Libur Akhir Tahun

Libur Akhir Tahun 20-21 Desember 2017, Saya dan keluarga saya berpergian ke Surabaya . Kami kesana untuk menghadiri pernikahan keluargaku di Bromo. Kami juga kesana karena mobil kami akan dijual kepada pamanku di Surabaya. Kita mulai berangkat setelah Shalat Isya. Kami kesana dengan mobil setelah meresmikan mutasi mobil ke Surabaya. Saya, Bunda, dan Ayah saya ke Surabaya disupiri oleh paman saya, Mas Dar. Ambil rapor SMP Labschool dilaksanakan pada tanggal 22 Desember maka kami tidak sempat mengambil rapor karena sudah di Surabaya. Sebelum pergi, Ibu saya sudah meminta ijin untuk mengambil rapor setelah liburan. Perjalanan kami dari Jakarta ke Surabaya memakan waktu 1 hari. Saya dan ayah saya juga sempat Shalat Ashar di Masjid Agung Demak. 22-28 Desember 2017,           Sebagai tempat menginap, Ayah saya menyewa apartemen Tamansari Papilio untuk perjalanan-perjalanan kita ke Surabaya. Kami sampai di Papilio pada malam hari. Setelah perjalanan kami ke Surabaya yang sebelumnya

Liburan Sekolah 2018

Liburan Sekolah 2018(37) Oleh: Slenggoro Lantip SSA Kelas 8C              2 Juni 2018. Saya sudah naik ke kelas delapan setelah ujian yang panjang. Saya dan ibu saya berencana pergi ke Pontianak bersama sepupu saya, Faras. Kami berangkat pukul 07.00 ke Bandara Soekarno-Hatta. Kami diantar oleh supir ayah saya. Kami tiba di bandara pukul 08.00. Kami langsung check-in di Terminal 3 dan berangkat ke ruang tunggu. Pesawat kita parkir di Gate 21 jadi kami harus jalan ke ujung bandara untuk sampai ke sana. Pesawat kami adalah Garuda Indonesia dari Soetta ke Supadio. Kami mulai push-back pukul 10.30 tapi karena kepadatan pesawat, kami mengantri ke runway selama 45 menit. Sayangnya, pesawat yang kami naiki tidak memiliki Infotainment personal. Jadi saya sempat tidur di sana, sekitar 1 jam kemudian kami mendarat di Bandara Supadio Pontianak.             Kami dijemput oleh nenek saya dan langsung ke rumah tante saya untuk salam-salam dahulu. Lalu saya, ibu saya, sepupu saya, dan n